Pendidikan Di Tangan Nadiem, Satu Generasi Indonesia Bisa Berantakan

Manurut Adhie, pendidikan adalah sektor paling penting dalam menyiapkan generasi. Namun, hal itu bisa menjadi boomerang jika ditangani oleh orang-orang yang tidak kompeten.
 
Awalnya, Nadiem yang berlatarbelakang perusahaan teknologi mendapat kepercayaan besar dari masyarakat untuk meramu konsep pendidikan daring di masa pandemi.

Namun, kata Adhie, yang terjadi hingga satu tahun pandemi justru sebaliknya.

Karena dia mainnya di online, pasti paham, pasti bener ini pilihannya. Tapi justru paling berantakan," katanya dikutip dari Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (24/3).

Pada praktiknya, menurut Adhie, Nadiem sama sekali tidak memikirkan hal-hal teknis dalam penyelenggaraan belajar daring.
Di antara hal teknis itu adalah kepemilikan gawai, ketersediaan kuota atau pulsa, hingga ketimpangan antara kota dan daerah.

Pada kesempatan itu Adhie menceritakan pengalamannya saat berkunjung ke Gunung Kidul, Yogyakarta.

Di sana, Eks Juru Bicara Presiden Abdurrahman Wahid itu menemui sejumlah anak yang tidak sekolah seperti di kota besar lantaran tidak adanya sarana yang memadai untuk pembelajaran jarak jauh (PJJ).

Akhirnya anak-anak main selama tidak sekolah. Ini satu generasi berantakan,” kesalnya. [tmc]