Pertumbuhan Wirausahawan Indonesia Masih rendah Meski Jumlah Startup Terbesar Ke 5 Dunia
Nusantara SENIN, 08 MARET 2021 , 00:18:00 WIB | LAPORAN: RMOL NETWORK
Erick Thohir/Net
RMOLBengkulu. Jumlah startup yang ada di Indonesia ternyata masuk lima besar dunia, namun demikian secara keseluruhan pertumbuhan wirausahawan di Indonesia kalah dari negara-negara ASEAN lain baik itu Singapura, Malaysia dan Thailand.
Demikian pandangan Menteri BUMN, Erick Thohir saat jadi pembicara dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) dikutip Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (5/3).
"Kita ini top five (lima besar) jumlah startup terbanyak di dunia," ujar Erick.
Menurut data yang dipegang menteri BUMN, Indonesia menempati posisi kelima di bawah Amerika Serikat yang memiliki 66.806 startup, India 9.349 startup, Inggris 5.548 startup, dan Kanada 2.850 startup. Sementara Indonesia memiliki 2.219 startup.
Sayangnya, lannjut Erick, laju pertumbuhan kewirausahaan di dalam negeri masih tertinggal jauh dengan negara-negara di ASEAN.
Ia menjelaskan, rata-rata negara-negara maju memiliki tingkat entrepreneurship mencapai 14 persen. Sementar Indonesia hanya mencapai 3,47 persen.
Jika dihitung angka prosentase, Singapura memiliki tingkat entrepreneurship mencapai 8,76 persen, Malaysia 4,74 persen, sedangkan Thailand mencapai 4,26 persen, dan Indonesia hanya mencapai 3,47 persen.
"Kalau dilihat rata-rata entrepreneurship atau kewirausahaan Indonesia itu masih jauh tertinggal sama negara Asia tertinggal, kita bisa melihat bagaimana Thailand, Singapura, Malaysia itu sangat maju," tuturnya.
"Tapi kalau kita bandingkan dengan negara-negara besar dunia lebih jauh lagi," sambungnya.
Untuk itu, Erick menyarankan agar ada gerakan pembaharuan dan inovasi bagi pelaku usaha di sektor teknologi. Yakni yang terkait pengembangan digitalisasi menjadi instrumen penting untuk mendorong entrepreneurship di Indonesia.
"Ketika diadu, pasti persaingan ini, di era keterbukaan itu sangat transparan dan itu terlihat. Berarti ada perubahan standardisasi yang terjadi di pengusaha muda bahwa kita harus bersaing," demikian Erick Thohir. [tmc]
Komentar Pembaca
Ketua Satgas Covid-19 Tegaskan Larangan Mudik D ...
JUM'AT, 16 APRIL 2021
Lomba Hari Kartini Bengkulu, Heldha Febrina Busr ...
JUM'AT, 16 APRIL 2021
Pengamat: Sri Mulyani Hingga Luhut Layak Dicopot ...
JUM'AT, 16 APRIL 2021
Istana Pastikan Reshuffle Kabinet Akan Terjadi P ...
JUM'AT, 16 APRIL 2021
Eri Yulian Dilantik Jadi Kadis, Jabatan Sekretar ...
KAMIS, 15 APRIL 2021
7 Pejabat Eselon II Pemprov Bengkulu Dilantik, B ...
KAMIS, 15 APRIL 2021