Pendemo Berdaster: KPK Tidak Banci
Hukum RABU, 27 JANUARI 2021 , 17:24:00 WIB | LAPORAN: RMOL NETWORK
Demonstran berdaster menuntut KPK segera menangkap Herman Herry dan Puan Maharani/RMOL
RMOLBengkulu. Sejumlah mahasiswa dan pemuda mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk menangkap dua petinggi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dalam kasus dugaan suap bantuan sosial (Bansos) sembako untuk wilayah Jabodetabek 2020.
Pantauan Kantor Berita Politik RMOL, sebanyak 10 pemuda dan mahasiswa ini datang ke Gedung Merah Putih KPK, Kuningan, Jakarta Selatan pada pukul 14.30 WIB.
Sebanyak enam dari sepuluh orang pria ini terlihat mengenakan daster yang biasa dipakai oleh Ibu-ibu.
Selain itu, mereka juga terlihat membawa atribut aksi. Seperti poster dan spanduk.
Pada poster yang dibawa, terlihat gambar politisi PDIP, Herman Herry dan Ketua DPR RI Puan Maharani.
Dibawah gambar kedua wajah politisi PDIP itu juga ada sebuah tulisan. Yaitu tulisan "Periksa Madam Puan Maharani" dan "KPK Kapan Tangkap Herman Herry???".
Dalam orasinya, koordinator lapangan dari Forum Mahasiswa Nusantara (Formasa) dan Pemuda Muslimin Indonesia ini menjelaskan, maksud kehadirannya ke Gedung Merah Putih KPK dengan menggunakan pakaian daster.
"KPK tidak perlu memakai kostum kami disini. KPK Tidak perlu memakai daster seperti kami di sini. Kami yang sudah memakai daster ini mendorong KPK bahwa KPK tidak banci, KPK tidak tumpul ke bawah," tegas sang orator, Ari Santoso seperti dikutip Kantor Berita Politik RMOL, Rabu siang (27/1).
Karena menurut Ari, dari perkembangan kasus yang menjerat Juliari Peter Batubara (JPB) saat menjabat sebagai Menteri Sosial ini juga diduga kuat terlibat petinggi di PDIP.
Yaitu, Puan Maharani yang diduga disebut sebagai sosok "Madam", dan Herman Herry yang disebut turut mendapatkan proyek Bansos ini.
"Kita cuma ingin mendorong KPK untuk secepatnya mencari kebenaran, mencari perkembangan kasus tindak pidana korupsi bantuan sosial ini. Tema besarnya, tangkap dan adili terduga kasus bantuan sosial saudari Puan Maharani dan saudara Herman Herry," pungkasnya. [ogi]
Komentar Pembaca
OTT, KPK Tangkap Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah
SABTU, 27 FEBRUARI 2021
2 Orang Swasta Dari Bengkulu Diperiksa KPK Soal ...
JUM'AT, 26 FEBRUARI 2021
Dalami Kasus Edhy Prabowo, KPK Panggil 3 Saksi
KAMIS, 25 FEBRUARI 2021
Kasda Kota Pindah Ke BPRS Fadhilah, Dugaan Korup ...
RABU, 24 FEBRUARI 2021
Air Mata Penyesalan Seorang Suami, Ngaku Tak Sad ...
RABU, 24 FEBRUARI 2021
KPK Didesak Perjelas Status Hukum Bupati Babar D ...
RABU, 24 FEBRUARI 2021