DPD RI Turut Pantau Netralitas ASN Di Rejang Lebong

RMOLBengkulu. Wakil Ketua DPD RI Dapil Bengkulu, Sultan B Najamudin melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Rejang Lebong guna memantau proses pelaksanaan Pilkada di daerah itu.

"Sebagai pimpinan DPD, sebagai yang memimpin lembaga perwakilan daerah, kami konsen betul sekarang memastikan Pilkada berjalan dengan aman, dengan lancar dengan demokratis," kata Sultan usai melakukan pertemuan di Aula Pemkab Rejang Lebong, Kamis (26/11).

Dalam kunjungannya tersebut, pihaknya memastikan semua persiapan dilakukan dengan baik, mulai dari segi keamanan, segi penyelenggaraan baik dari KPU dan Bawaslu, hingga dari segi netralitas ASN.

Dia mengungkapkan, soal netralitas ASN menjadi poin penting dalam pemantauan pihaknya menjelang pemilihan nanti.

"Ini penting juga terkait dengan netralitas baik oleh penyelenggara maupun Aparatur Sipil Negara, itu yang sedang concern kita kawal, kalau ini berjalan baik semua kita yakin agenda Pilkada itu berjalan dengan baik, bauk di Rejang Lebong maupun di Provinsi Bengkulu" imbuhnya.

Dia menambahkan, dalam beberapa kali pihaknya melakukan rapat dengan Mendagri dan Menpan-RB, netralitas ASN menjadi fokus pembahasan, karena jika tidak diantisipasi nantinya akan memicu permasalahan kalau ada ASN yang bertindak diluar aturan main.

"Tadi saya sampaikan para ASN ini tidak mungkin tidak punya pilihan, silahkan saja pilihannya masing-masing tapi tinggal anturan mainnya saja yang diikuti, termasuk ASN sudah ada aturan mainnya dan tinggal diikuti saja," terangnya.

Agar dalam pelaksanaannya tidak timbul potensi gangguan, baik dari sisi penyelenggaraan maupun hasilnya nanti dia meminta semua pihak agar bertindak sesuai dengan aturan yang sudah dibuat baik ASN, penyelenggara pemilihan, kepala desa dan lainnya.

Menurutnya, pelaksanaan Pilkada tidak mungkin berjalan datar-datar saja, namun dalam pelaksanaannya ada lembaga yang mengawasinya, baik Bawaslu maupun Gakkumdu.

Disisi lain, Ketua Bawaslu Rejang Lebong Dodi Hendra Supiarso mengatakan, terkait dugaan pelanggaran netralitas ASN, hingga saat ini pihaknya telah menangani beberapa kasus yang diteruskan ke KASN.

"Saat ini yang kasusnya sudah kami teruskan ke Komisi ASN ada tiga kasus, sedangkan beberapa kasus lainnya masih dalam proses investigasi guna mencari kebenaran informasinya," singkatnya. [ogi]