Kembali Banjir, DPRD Minta DLHK Cek Kondisi DAS Seluma
Daerah KAMIS, 23 JANUARI 2020 , 18:39:00 WIB | LAPORAN: TRI YULIANTI IMRAN
Banjir di seluma tadi malam/RMOLBengkulu
RMOLBengkulu. Hujan deras yang mengguyur Provinsi Bengkulu Rabu (22/1) kemarin kembali merendam puluhan rumah warga di Kabupaten Seluma.
Hingga saat ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bengkulu masih menunggu laporan terkait kejadian tersebut.
Seperti yang disampaikan oleh Kepala BPBD Provinsi Bengkulu, Rusdi Bakar bahwa pihaknya telah menerima laporan terkait banjir yang terjadi di Kabupaten Seluma.
"Kita juga baru dapat informasi sekilas, pukul 22.00 wib malam tadi dari tim kita di BPBD telah terjadi banjir di Desa Lubuk Lebur dan Desa Lunjuk, Kabupaten Seluma," ujar Rusdi Bakar, Kamis (23/1) saat menghadiri rapat paripurna DPRD Provinsi Bengkulu.
Sekalipun belum ada laporan tertulis baik itu korban jiwa maupun kerugian materil dampak dari banjir tersebut. BPBD Provinsi memastikan akan membantu seperti pemberian logistik.
"Saya masih mencari informasi, karena dalam bulan ini sudah 2x terjadi banjir di Seluma tapi kali ini tempatnya berbeda, kalau memang nanti posisinya mengharuskan untuk membuka posko dan sebagainya tentu akan dilakukan oleh BPBD Kabupaten," tambahnya.
Disisi lain, Anggota DPRD Provinsi Bengkulu Dapil Seluma, Jonaidi SP menanggapi serius banjir yang terjadi di Kabupaten Seluma. Karena jika tidak diatasi dengan cepat akan terus mengakibatkan bajir yang semakin parah
"Kita meminta Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) untuk meninjau Daerah Aliran Sungai (DAS) yang ada di hulu. Karena untuk Kabupaten Seluma di bulan Januari 2020 sudah 2 kali mengalami banjir," ujar Jonaidi.
Dirinya ingin mengetahui, penyebab terjadinya banjir tersebut. Apakah hutannya sudah gundul atau lain sebagainya yang menyebabkan volume air naik dan meredam rumah warga sekitar
"Ini bukan soal mie goreng atau selimut, tetapi ini soal hulunya mau diapakan. Kalau infrastruktur sungai yang tidak beres, mungkin butuh perbaikan aliran sungai, atau perbaikan di hulu sungai dan ini perlu dilakukan oleh pemerintah daerah," ucapnya.
"Yang sekiranya tidak bisa dilakukan pemerintah kabupaten, kabupaten bisa menyampaikan kepada provinsi dan pusat. Jangan diam saja, tidak cukup dilihat, masyarakat di kunjungi di kasih mie. Kalau tidak ada penanganan di hulu sungai maka banjir tidak akan pernah berhenti," tutup Jonaidi. [tmc]
Komentar Pembaca
Besok, Dewan Paripurnakan Pemberhentian Rosjonsy ...
MINGGU, 24 JANUARI 2021
Menonjol Di 2020, Penurunan Kasus Asusila Jadi K ...
MINGGU, 24 JANUARI 2021
KPU Kepahiang Tetapkan Bupati Dan Wakil Bupati T ...
MINGGU, 24 JANUARI 2021
Paslon Jalur Perseorangan Di Rejang Lebong Ditet ...
SABTU, 23 JANUARI 2021
Masuk Ke Rumah Warga Tanpa Izin, Pemuda Asal SAM ...
SABTU, 23 JANUARI 2021
Final 17 Pjs Kades Tak Bisa Ikut Pilkades, Kecua ...
SABTU, 23 JANUARI 2021